Panduanku Sehat

seputar dunia kesehatan,tips dan trik tentang kesehatan,informasi dunia kesehatan,dll.

Loading...

Saat Terkena Migrain, Waspadai Datangnya Tiga Penyakit Lainnya

 

Saat Terkena Migrain, Waspadai Datangnya Tiga Penyakit Lainnya

panduankusehat.com - Saat Terkena Migrain, Waspadai Datangnya Tiga Penyakit Lainnya. Biarpun lebih sering menyerang wanita, penyakit migrain bisa saja menyerang anda para pria. Jika memang sesekali terkena migrain, hal itu tak masalah. Beda halnya jika migrain yang dirasakan begitu sering dan dalam jangka waktu lama, stop mengatakan hal tersebut masih wajar. Anda harus hati-hati jika saja beberapa penyakit lain siap menyerang. Apa sajakah itu?



Timbulnya rasa depresi dan kecemasan


Antara migrain dan depresi bagaikan setali tiga uang. Adanya migrain bisa berdampak pada depresi. Sebaliknya, depresi juga bisa menyebabkan adanya migrain. Menyembuhkan salah satunya, akan mencegah yang lain muncul.


Gangguan pada kardiovaskular


Sama seperti serangan penyakit jantung dan juga stroke, pada penyakit kardiovaskular gejala awalnya adalah migrain. Berdasarkan data, sebanyak sepertiga dari kasus migrain, bisa berujung pada hadirnya penyakit jantung dan juga stroke. Penyebabnya adalah ketika migrain, terjadi peradangan di area pembuluh darah hingga bisa menyebabkan penyumbatan.


Pastikan bahwa pada tekanan darah, kolesterol, dan juga gula darah anda selalu dalam kondisi seimbang.


Serangan epilepsi


Sama seperti depresi dan kecemasan, pada serangan migrain yang berlangsung lama bisa menyebabkan datangnya penyakit epilepsi. Disebut juga ayan, epilepsi menyebabkan penderitanya kejang – kejang tak sadarkan diri hingga mengeluarkan busa di bagian mulutnya.


Antara migrain dann epilepsi, bukanlah semacam hubungan sebab – akibat. Antar keduanya adalah hubungan yang berdampingan secara genetis. Oleh karena itu, pengobatan pada serangan epilepsi, secara otomatis akan menghilangkan keluhan gejala migrain yang mendera.


Simak terus panduankusehat.com untuk mendapatkan banyak informasi seputar penyakit dan tips kesehatan tubuh.

Waspada dengan Penyakit HIV AIDS di Sekitar Kita

 

Waspada dengan Penyakit HIV AIDS di Sekitar Kita

panduankusehat.com – Waspada dengan Penyakit HIV AIDS di Sekitar Kita. Penyakit HIV AIDS  masih menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang di dunia ini. Penyebab dari penyakit ini adalah adanya kelompok virus bernama retroviruses.


Pada mereka yang terkena HIV AIDS, dapat dipastikan pada sistem kekebalannya akan turun. Mengapa demikian? Ini karena Virus AIDS langsung menyerang pada sel darah putih. Tanda yang utama para penderita HIV adalah demam tinggi dari 3 sampai dengan 6 minggu. Ini tergantung dengan daya tahan tubuh seseorang.


Setelahnya, kondisi tubuh penderita HIV AIDS akan membaik dan sehat pada beberapa tahun mendatang. Namun, secara perlahan-lahan kekebalan tubuhnya turun lantaran adanya serangan demam berulang kali.


Berikut ini adalah gejala awal penyakit HIV AIDS. Silakan disimak :


  • Menderita demam tinggi yang panjang.
  • Napas tiba-tiba menjadi pendek, sering batuk, nyeri pada dada.
  • Nafsu makan hilang, rasa mual dan muntah.
  • Diare kronis yang tidak seperti biasanya.
  • Berat badan pada tubuh akan turun sampai dengan 10% di bawah bobot normalnya.
  • Menderita batuk dalam waktu panjang.
  • Adanya infeksi jamur di area mulut dan juga kerongkongan.
  • Serangan virus api dan cacar air.
  • Adanya infeksi pada jaringan kulit di rambut.
  • Pada kulit menjadi kering dengan tambahan bercak-bercak, dsb.

Lalu, penularan HIV AIDS dapat melalui media berikut ini :


  • Penularan melalui hubungan seksual.
  • Hubungan seks jenis oral.
  • Berhubungan seks via anus.
  • Adanya aktivitas transfusi darah, dsb.

Untuk mencegahnya, lakukan hal ini :


  • Jangan sekali – kali mencoba berhubungan seksual yang tidak sah (di luar status pernikahan).
  • Jangan pernah berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seksual.
  • Bagi ibu positif HIV, lebih baiknya jangan hamil.
  • Pada jarum suntik yang digunakan, sebaiknya cukup sekali pakai.
  • Berusahalah untuk menjauhi narkoba.

Dari kesemua hal tentang penyakit HIV AIDS di atas, semoga kita dijauhkan dan terhindar darinya.

Mengatasi 5 Bahaya Efek Samping dari Penyakit Parkinson

 

Mengatasi 5 Bahaya Efek Samping dari Penyakit Parkinson



Penyakit Parkinson adalah penyakit progresif yang dimulai perlahan, seringkali dengan getaran kecil. Tapi seiring berjalannya waktu, penyakit ini akan mempengaruhi hampir seluruh kondisi tubuh, mulai dari ucapan, gaya berjalan, hingga kemampuan kognitif pasien. Meskipun saat ini teknologi sudah berkembang pesat, namun para dokter di seluruh dunia belum dapat menemukan obat terbaik untuk penyakit ini. Hal terpenting yang dapat dilakukan adalah mengenali gejala Parkinson lebih dini dan mengatasi beberapa efek samping yang ditimbulkan tersebut.


Berikut adalah beberapa gejala sekunder penyakit parkinson yang lebih umum terjadi dan apa saja yang dapat pasien lakukan untuk membantu mengatasinya.


  • Depresi


Depresi sangat umum terjadi pada pasien penderita Parkinson. Sebenarnya, beberapa perkiraan setidaknya 50 persen penderita penyakit Parkinson akan mengalami depresi. Menghadapi kenyataan bahwa tubuh dan kehidupan pasien tidak akan pernah sama, hal itu dapat menganggu kesehatan mental dan emosional pasien. Gejala depresi meliputi perasaan sedih, cemas, atau kehilangan nafsu makan.


Untuk mengatasinya, penting bagi para pasien untuk berkonsultasi dengan dokter bahkan psikolog. Mereka akan membantu pasien menenangkan diri. Beberapa pasien Parkinson menenangkan diri mereka dengan obat anti depresan, namun tetap perhatikan pada dosis yang telah ditentukan.


  • Kesulitan Tidur


Lebih dari 75 persen penderita penyakit Parkinson mengalami masalah tidur. Pasien mungkin mengalami tidur yang gelisah, di mana pasien sering terbangun di malam hari. Pasien mungkin juga mengalami gangguan tidur di siang hari. Konsultasikan dengan dokter terkait masalah pasien dan untuk meresepkan obat tidur dengan dosis yang sesuai.


  • Konstipasi dan Masalah Pencernaan


Seiring perkembangan penyakit Parkinson, saluran pencernaan pasien akan melambat dan berfungsi kurang efisien. Kurangnya gerakan ini bisa menyebabkan iritasi dan konstipasi pada saluran usus meningkat. Selain itu, obat tertentu yang sering diresepkan untuk pasien Parkinson, seperti antikolinergik, dapat menyebabkan konstipasi.


Untuk menanganinya, penderita perlu mengkonsumsi makanan seimbang dengan banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, karena jenis makanan tersebut mengandung banyak serat, yang bisa membantu mencegah sembelit.


Penderita juga diperbolehkan menggunakan bubuk dan suplemen serat, namun dengan ketentuan dan saran dari dokter.


  • Masalah Pada Saluran Kemih


Sama halnya seperti saluran pencernaan yang bisa menjadi lebih lemah, begitu pula otot sistem saluran kemih juga akan melemah. Pengobatan yang diresepkan untuk perawatan Parkinson dapat menyebabkan sistem saraf otonom berhenti berfungsi dengan baik. Bila itu terjadi, pasien mungkin mulai mengalami inkontinensia kencing atau sulit buang air kecil.


Untuk mengatasinya, pasien disarankan untuk banyak mengkonsumsi air putih dan menghindari minuman berwarna, mengandung gula, dan bersoda. Selain itu, konsumsi buah dan sayur juga sangat dianjurkan.


  • Hilangnya Nafsu Makan


Pada stadium lanjut penyakit ini, otot-otot di tenggorokan dan mulut pasien mungkin bekerja kurang efisien. Hal ini bisa membuat pasien sulit untuk mengunyah dan menelan. Hal ini juga dapat meningkatkan kemungkinan meneteskan air liur atau tersedak saat makan. Takut tersedak dan masalah makan lainnya membuat pasien berisiko mengalami gizi buruk. Untuk penanganan pada kasus ini, pasien sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mudah untuk ditelan seperti bubur dan sereal.


Itulah beberapa hal yang bisa kita pelajari dari penyakit parkinson,semoga dapat berguna bagi para pembaca.

Mengenal Virus Marburg: Tingkat Kematian Penderitanya Hingga 88%

 

Mengenal Virus Marburg: Tingkat Kematian Penderitanya Hingga 88%



Mengenal virus Marburg-Beberapa minggu terakhir, dunia dikejutkan dengan berita tiga orang di Uganda dan Kenya meninggal karena penyakit yang sangat langka dan mematikan yang disebabkan oleh virus Marburg. Berita ini telah dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan November 2017.

 Lalu apa itu virus Marburg?


Menurut WHO, Virus Marburg terkait dengan virus terkenal lainnya, virus Ebola. Kedua virus tersebut adalah anggota keluarga “filovirus” dan memiliki tingkat kematian tinggi. Kemungkinan tingkat kematian untuk penyakit yang disebabkan oleh virus Marburg bisa setinggi 88 persen.


Selanjutnya, virus Marburg ditularkan ke orang-orang dari jenis buah kelelawar yang disebut Rousettus aegyptiacus, atau kelelawar buah Mesir, kata WHO. Begitu manusia terinfeksi, bagaimanapun, virus tersebut dapat menyebar ke manusia lain melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, atau dengan bersentuhan dengan permukaan dan bahan yang telah terkontaminasi dengan cairan ini.


Menurut keterangan dari WHO, Untuk jumlah waktu yang dibutuhkan untuk gejala muncul setelah seseorang terinfeksi virus (yang dikenal sebagai masa inkubasi) dapat bervariasi dari dua sampai 21 hari. Tapi ketika gejala sudah mulai, penyakit akan menyerang secara tiba-tiba, dan bisa termasuk nyeri otot dan nyeri. Sekitar tiga hari setelah gejala dimulai, seseorang dapat mengembangkan gejala gastrointestinal, termasuk mual, muntah dan diare berat yang bisa bertahan selama seminggu. WHO menggambarkan pasien pada fase infeksi ini sebagai “bagai hantu” (ghost like). Hal tersebut karena pasien akan terlihat sedikit menyeramkan dengan wajah yang pucat, mata yang dalam, wajah tanpa ekspresi dan kelesuan yang ekstrem.


Seperti virus Ebola, virus Marburg akan menyebabkan kondisi yang disebut demam berdarah parah, yang meliputi gejala seperti demam tinggi dan disfungsi dalam pembuluh darah tubuh, yang dapat menyebabkan pendarahan yang luar biasa. Gejala hemoragik ini sering dimulai antara lima dan tujuh hari setelah timbulnya gejala, menurut WHO. Darah dapat ditemukan dalam muntah dan kotoran, dan pasien juga mungkin mengalami pendarahan dari hidung, gusi dan, untuk wanita, vagina. Kembali WHO menerangkan bahwa pendarahan di tempat suntikan selama perawatan medis bisa sangat merepotkan.


Selanjutnya, virus ini juga dapat menyebabkan masalah pada sistem saraf pusat, yang menyebabkan kebingungan, iritabilitas dan agresi. Dalam kasus fatal, kematian terjadi antara delapan dan sembilan hari setelah gejala dimulai, biasanya karena kehilangan darah dan syok yang parah.


Dalam wabah saat ini, yang diumumkan pada 19 Oktober, tiga orang yang meninggal berasal dari keluarga yang sama di Distrik Kween di Uganda Timur, menurut WHO. Salah satu individu melakukan perjalanan ke Kenya sebelum kematiannya. Karena hanya tiga orang yang sudah terinfeksi sejauh ini, dan ketiganya meninggal, wabah saat ini memiliki angka kematian 100 persen.


Untuk perkembangan virus ini sendiri hingga saat ini masih belum menyebar ke negara lainnya. Namun para turis yang berkunjung ke daerah Afrika diminta untuk waspada terhadap penyebaran virus Marburg tersebut. Oleh karena itu bagi para turis yang akan mengunjungi negara-negara di Afrika sangat disarankan untuk disuntik imunitas terlebih dahulu dan dipastikan dalam keadaan yang sehat agar tidak mudah terjangkit dengan virus yang berbahaya.

Ingin Aman dari Diabetes? Jauhi Minuman Bersoda Sekarang Juga

 


Ingin Aman dari Diabetes? Jauhi Minuman Bersoda Sekarang Juga


panduankusehat.com - Ingin Aman dari Diabetes? Jauhi Minuman Bersoda Sekarang Juga. Minum minuman bersoda sambil duduk di sebuah ruang kaca berlogo Internasional, sudah menjadi gaya hidup tersendiri bagi banyak orang di berbagai usia di negeri ini. Mereka rata- rata adalah kalangan menengah ke atas dengan akses informasi yang cepat, namun masih saja lalai soal dampak buruk dari minuman bersoda tersebut.


Pada sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti di Harvard University, terungkap bahwa pada remaja gadis yang “keranjingan” minum minuman bersoda sebanyak lebih dari 1,5 porsi, akan mengalami menstruasi pertama 3 bulan lebih dini ketimbang umur pada umumnya.


Nah, ini alasan kuat yang mengharuskan anda benar – benar wajib meninggalkan yang namanya minuman bersoda.


1. Mampu menyebabkan kelebihan pada berat badan


Pada jenis minuman bersoda, adalah menu minuman yang paling baik bagi anda yang menginginkan tubuh gemuk namun rawan terkena penyakit lainnya. Kenapa demikian? Karena kegemukan yang disebabkan oleh minuman bersoda adalah kegemukan yang tidak alami. Khusus bagi remaja putri, menstruasi pertama akan berlangsung lebih awal, lalu risiko serangan kanker payudara lebih besar, dan juga kondisi tubuh menjadi tidak produktif seperti biasanya.


2. Risiko besar terkena diabetes mellitus 


Ini yang terpenting yang perlu anda ketahui. Bahwa di dalam minuman bersoda, terkandung banyak sekali zat pemanis seperti glukosa maupun jenis sorbitol. Hal ini yang akan menjadikan anda, yang sebelumnya tak ada riwayat diabetes pada keluarga, mendadak kena diabetes. Ini karena pada konsumsi minuman manis dapat melemahkan daya produksi insulin tubuh dalam memproses gula dan juga karbohidrat.


Mulai sekarang, tak ada alasan lagi bagi anda ngeles untuk tetap minum minuman bersoda.

Back To Top